Penulis: Nursiah | Penyunting: Hadi Purnomo
SELAMA empat hari, dari Senin (08/05/2023) hingga Kamis (11/05/2023), Kepala Desa Rempanga Kecamatan loa Kulu Norsari mengikuti Pertemuan Klinik Dalam Rangka Rencana Penetapan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang berlangsung di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana, Jalan Pahlawan, Nomor 1, Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong.
Berdasarkan surat perihal undangan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Nomor B-126/Und/Distanak/LP2B-Ps/521.35/05/2023, pertemuan klinik tersebut merupakan lanjutan Program Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Pertanian Kegiatan Pengembangan Prasarana Pertanian Sub Kegiatan Pengelolaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) di sepuluh kecamatan prioritas di Kukar.
Kepala Desa Rempanga menjadi peserta kegiatan tersebut bersama lima kepala desa lainnya di Kecamatan Loa Kulu yang diproyeksikan masuk dalam pembangunan Kawasan Perdesaan Agrowisata Behari. Desa Rempanga menjadi desa terbaru yang masuk dalam kawasan perdesaan tersebut dan ditetapkan dalam Musyawarah Antar Desa yang diselenggarakan 2021 lalu. Sementara desa lain di Loa Kulu yang masuk dalam kawasan perdesaan adalah Jembayan, Jonggon Jaya, Sumber sari, Ponoragan, Rempanga, dan Margahayu.
Dalam keterangan surat undangan itu, tercatat Desa Jembayan memiliki lahan pertanian seluas 390,11 hektare, Jonggon Jaya 415,81 hektare, Sumber Sari 312,60 hektare, Ponoragan 235,26 hektare, Margahayu 317,41 haktare dan Desa Rempanga 270,47 hekatare. Menurut Norsari, pertanian terluas di Desa Rempanga adalah pertanian padi sawah yang saat ini ada yang menggunakan sistem irigasi mekanis.
Selain pertanian tanaman pangan, Desa Rempanga juga merupakan salah satu desa sebagai produsen ikan hasil budidaya dengan keramba jaring apung terbesar, totalnya mencapai 300o kotak keramba aktif di tahun 2022 dengan proyeksi jumlah panen di tahun 2022 sebesar 16,8 ton, untuk komoditas ikan nila dan patin.
“Semoga pertemuan klinik yang akan saya ikuti ini dapat dapat memberikan kontribusi besar bagi pengembangan pertanian di Desa Rempanga, karena salah satu agendanya ada pembahasan isu strategis dan pembuatan kesepakatan bersama,” ujar Norsari. []